Infeksi Telinga


Infeksi-infeksi telinga adalah kondisi-kondisi yang melibatkan dan seringkali peradangan dari area-area berbeda dari telinga. Mereka paling sering berasal dari infeksi virus, jamur dan bakteri. Pada kebanyakan kasus-kasus, infeksi-infeksi telinga adalah tidak serius dan hilang dengan sendirinya. Bagaimanapun, infeksi-infeksi bakteri dapat memerlukan perawatan dengan antibiotik-antibiotik. Dibiarkan tidak terawat, infeksi-infeksi ini dapat menjurus ke komplikasi-komplikasi serius, terutama untuk anak-anak kecil.
Infeksi-infeksi telinga dapat terjadi pada telinga luar, tengah dan dalam. Telinga luar adalah bagian telinga yang tampak. Itu termasuk keseluruhan bagian luar telinga (auricle), yang terdiri dari tulang rawan dan kulit, dan daun telinga. Telinga luar juga termasuk saluran telinga (jalan terus yang membawa suara dari luar tubuh ke gendang telinga). Gendang telinga (tympanic membrane) adalah suatu membran tipis yang berlokasi pada ujung paling dalam dari saluran telinga yang memisahkan telinga luar dan telinga tengah.
Telinga tengah adalah ruangan kecil sebesar kacang polong berlokasi tepat dibelakang selaput gendang telinga. Itu secara normal terisis dengan udara yang masuk ke area itu melalui saluran-saluran eustachian/eustachian tubes (kanal-kanal yang pergi dari belakang hidung dan tenggorokan menuju telinga tengah). Saluran-saluran eustachian (kadangkala disebut saluran-saluran auditory) mencegah penumpukan tekanan didalam telinga-telinga. Mereka umumnya tetap tertutup, namun terbuka selama menelan dan menguap untuk mengimbangi tekanan udara pada telinga tengah dengan tekanan udara diluar telinga. Telinga tengah juga mengandung tulang-tulang kecil yang mengirim getaran-getaran dari selaput gendang telinga ke telinga dalam.
Kebanyakan infeksi-infeksi telinga terjadi pada telinga luar atau tengah – infeksi-infeksi telinga dalam adalah jarang. Infeksi-infeksi telinga tidak menular. Bagaimanapun, infeksi-infeksi virus (seperti selesma, influensa) yang dapat mendahuluinya adalah menular dan dapat menjurus ke infeksi-infeksi telinga.
2.1 INFEKSI TELINGA EKSTERNA
OTITIS EKSTERNA
Definisi 
Otitis eksterna adalah radang merata kulit liang telinga yang disebabkan oleh kuman maupun jamur (otomikosis) dengan tanda-tanda khas yaitu rasa tidak enak di liang telinga, deskuamasi, sekret di liang telinga dan kecenderungan untuk kambuhan.
Etiologi
Swimmer’s ear (otitis eksterna) sering dijumpai, didapati 4 dari 1000 orang, kebanyakan pada usia remaja dan dewasa muda.Terdiri dari inflamasi, iritasi atau infeksi pada telinga bagian luar. Dijumpai riwayat pemaparan terhadap air, trauma mekanik dan goresan atau benda asing dalam liang telinga. Berenang dalam air yang tercemar merupakan salah satu cara terjadinya otitis eksterna (swimmer’s ear). Bentuk yang paling umum adalah bentuk boil (Furunkulosis) salah satu dari satu kelenjar sebasea 1/3 liang telinga luar. Pada otitis eksterna difusa disini proses patologis membatasi kulit sebagian kartilago dari otitis liang telinga luar, konka daun telinga penyebabnya idiopatik, trauma, iritan, bakteri atau fungal, alergi dan lingkungan.
Patofisiologi
Saluran telinga bisa membersihkan dirinya sendiri dengan cara membuang sel-sel kulit yang mati dari gendang telinga melalui saluran telinga. Membersihkan saluran telinga dengan cotton bud (kapas pembersih) bisa mengganggu mekanisme pembersihan ini dan bisa mendorong sel-sel kulit yang mati ke arah gendang telinga sehingga kotoran menumpuk disana.
Penimbunan sel-sel kulit yang mati dan serumen akan menyebabkan penimbunan air yang masuk ke dalam saluran ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah dan lembut pada saluran telinga lebih mudah terinfeksi oleh bakteri atau jamur.
Klasifikasi otitis eksterna
v  Penyebab tidak di ketahui
·         Malfungsi kulit : dermatitis seboroita, hiperseruminosis, asteotosis
·          Eksema infantil : intertigo, dermatitis infantil.
·         Otitis eksterna membranosa.
·         Meningitis kronik idiopatik
·         Lupus erimatosus, psoriasi
v  Penyebab Infeksi
·         Bakteri gram (+) : furunkulosis, impetigo, pioderma, ektima, sellulitis, erisipelas.
·         Bakteri gram (-) : Otitis eksterna diffusa, otitis eksterna bullosa, otitis eksterna granulosa, perikondritis.
·         Bakteri tahan asam : mikrobakterium TBC.
·         Jamur dan ragi (otomikosis) : saprofit atau patogen.
·         Meningitis bullosa, herpes simplek, herpes zoster, moluskum kontangiosum, variola dan varicella.
·         Protozoa
·          Parasit
Tanda-tanda klinis otitis eksterna
Menurut MM. Carr secara klinik otitis eksterna terbagi :
1. Otitis Eksterna Ringan : kulit liang telinga hiperemis dan eksudat, liang telinga menyempit.
2. Otitis Eksterna Sedang : liang telinga sempit, bengkak, kulit hiperemis dan eksudat positif
3. Otitis Eksterna Komplikas : Pina/Periaurikuler eritema dan bengkak
4. Otitis Eksterna Kronik : kulit liang telinga/pina menebal, keriput, eritema positif.
Menurut Senturia HB (1980) :
Eritema kulit, sekret yang kehijau-hijauan dan edema kulit liang telinga merupakan tanda-tanda klasik dari otitis diffusa akuta. Bau busuk dari sekret tidak terjadi. Otitis eksterna diffusa dapat dibagi atas 3 stadium yaitu : 2
1. “Pre Inflammatory“
2. Peradangan akut (ringan/ sedang/ berat)
3. Radang kronik
Infeksi dan Radang akut Otitis Eksterna
Otitis ksterna Sirkumskripta (Furunkel/ bisul)
Otitis eksterna sirkumskripta adalah infeksi bermula dari folikel rambut di liang telinga yang disebabkan oleh bakteri stafilokokus dan menimbulkan furunkel di liang telinga di 1/3 luar. Sering timbul pada seseorang yang menderita diabetes.
Gejala klinis otitis eksterna sirkumskripta berupa rasa sakit (biasanya dari ringan sampai berat, dapat sangat mengganggu, rasa nyeri makin hebat bila mengunyah makanan). Keluhan kurang pendengaran, bila furunkel menutup liang telinga. Rasa sakit bila daun telinga ketarik atau ditekan. Terdapat tanda infiltrat atau abses pada 1/3 luar liang telinga.
Penatalaksanaan otitis eksterna sirkumskripta :
Ø  Lokal : pada stadium infiltrat diberikan tampon yang dibasahi dengan 10% ichthamol dalam glycerine, diganti setiap hari. Pada stadium abses dilakukan insisi pada abses dan tampon larutan rivanol 0,1%.
Ø  Sistemik : Antibiotika diberikan dengan pertimbangan infeksi yang cukup berat. Diberikan pada orang dewasa ampisillin 250 mg qid, eritromisin 250 qid. Anak-anak diberikan dosis 40-50 mg per kg BB.
Ø  Analgetik : Parasetamol 500 mg qid (dewasa). Antalgin 500 mg qid (dewasa).
Pada kasus-kasus berulang tidak lupa untuk mencari faktor sistemik yaitu adanya penyakit diabetes melitus.
Otitis Eksterna Difus
Otitis eksterna difus adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat infeksi bakteri. Umumnya bakteri penyebab yaitu Pseudomonas. Bakteri penyebab lainnya yaitu Staphylococcus albus, Escheria coli, dan sebagainya. Kulit liang telinga terlihat hiperemis dan udem yang batasnya tidak jelas. Tidak terdapat furunkel (bisul). Gejalanya sama dengan gejala otitis eksterna sirkumskripta (furunkel = bisul). Kandang-kadang kita temukan sekret yang berbau namun tidak bercampur lendir (musin). Lendir (musin) merupakan sekret yang berasal dari kavum timpani dan kita temukan pada kasus otitis media.
Pengobatan otitis eksterna difus ialah dengan memasukkan tampon yang mengandung antibiotik ke liang telinga supaya terdapat kontak yang baik antara obat dengan kulit yang meradang. Kadang-kadang diperlukan obat antibiotika sistemik

Otomikosis
Infeksi jamur di liang telinga dipermudah oleh kelembaban yang tinggi di daerah tersebut. Yang tersering ialah jamur aspergilus. Kadang-kadang ditemukan juga kandida albikans atau jamur lain.
Gejalanya biasanya berupa rasa gatal dan rasa penuh di liang telinga, tetapi sering pula tanpa keluhan. Pengobatannya ialah dengan membersihkan liang telinga. Larutan asam asetat 2-5% dalam alkohol yang diteteskan ke liang telinga biasanya dapat menyembuhkan. Kadang-kadang diperlukan juga obat anti-jamur (sebagai salep) yang diberikan secara topikal.
Infeksi dan Radang kronik Otitis Eksterna
Otitis Eksterna Nekrotikans
Pada pengobatan otitis eksterna pasien lanjut usia perlu di ingat akan kemungkinan otitis nekrotikans yaiutu suatu infeksi berat pada tulang temporal dan jaringan lunak telinga. Disebabkan oleh pseudomonas aeruginosa  dan biasanya ditemukan pada penderita diabetes lanjut usia serta dianggap lebih umum pada daerah beriklim panas.
Pada beberapa kasus pasien datang dengan disfungsi saraf kranial ketujuh dan pemeriksaan telinga yang normal. Pencitraan diagnostik yang menyeluruh termasuk CT scan tulang, scan gallium dapat membantu menentukan penyakit ini. Disini dapat membedakan otitis eksterna yang berat dengan otitis eksterna nekrotikans. Meskipun mastoidektomi yang diperluas merupakn terapi dipilih, namun dengan temuan antibiotik spesial pseudomonas maka intervensi dengan antibiotik sistemik merupakan bentuk utama terapi. Terapi obat-obatan yang dianjurkan adalah suatu aminoglosida dengan antibiotik beta laktam anti pseudomonas.
2.2 INFEKSI TELINGA MEDIA
            Otitis media ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga bagian tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. Otitis media terbagi atas otitis media supuratif dan otitis media non supuratif. Masing-masing mempunyai bentuk akut dan kronis. Pada beberapa penelitian, diperkirakan terjadinya otitis media yaitu 25% pada anak-anak. Infeksi umumnya terjadi dua tahun pertama kehidupan dan puncaknya pada tahun pertama masa sekolah.
OTITIS MEDIA AKUT
Definisi
Otitis Media Akut adalah infeksi telinga tengah oleh bakteri atau virus. Otitis media akut bisa terjadi pada semua usia, tetapi paling sering ditemukan pada anak-anak terutama usia 3 bulan- 3 tahun.
Etiologi
Penyebabnya adalah bakteri atau virus. Biasanya penyakit ini merupakan komplikasi dari infeksi saluran pernafasan atas (common cold).  Virus atau bakteri dari tenggorokan bisa sampai ke telinga tengah melalui tuba eustakius atau kadang melalui aliran darah. Otitis media akut juga bisa terjadi karena adanya penyumbatan pada sinus atau tuba eustakius akibat alergi atau pembengkakan amandel.
Tanda gejala pada otitis media akut
      Biasanya gejala awal berupa sakit telinga yang berat dan menetap. Bisa terjadi gangguan pendengaran yang bersifat sementara. Anak-anak yang lebih muda bisa mengalami mual, muntah, diare dan demam sampai 40,5? Celsius. Gendang telinga melami peradangan dan menonjol.
Jika gendang telinga robek, akan keluar cairan yang pada awalnya mengandung darah lalu berubah menjadi cairan jernih dan akhirnya berupa nanah.
Patofisiologi
Akibat-akibat dari peradangan dan penumpukan cairan didalam telinga tengah. Jika ada cukup bakteri berkembang diarea ini, cairan dapat menjadi terinfeksi. Otitis media adalah tipe infeksi telinga yang paling umum pada anak-anak muda, terjadi paling sering antara umur 6 bulan dan 24 bulan.
Otitis media terjadi ketika virus-virus, jamur atau bakteri-bakteri menyebabkan saluran-saluran eustachian membengkak dan menjadi terhalangi. Tanpa udara mengalir ke atau dari telinga tengah, tekanan didalam telinga meningkat. Ini dapat menjadi luar biasa tidak nyaman dan dapat terasa seperti balon yang ditiup besar sekali, siap untuk meletus. Infeksi-infeksi telinga tengah juga menyebabkan akumulasi cairan dan produksi nanah didalam telinga tengah. Ini dapat membatasi kemampuan dari getaran-getaran suara untuk berpergian dari selaput gendang telinga ke telinga dalam, menyebabkan kehilangan pendengaran sementara.
Sebagai tambahan, gendang telinga dapat berubah pink atau merah, dan penumpukan cairan dan nanah yang dihaslkan didalam telinga tengah dapat menekan gendang telinga, menyebabkannya meregang secara ketat atau menonjol. Bagaimanapun, penumpukan cairan didalam telinga tengah dapat juga terjadi tanpa suatu infeksi , seringkali sebagai akibat dari cairan berlebihan yang dihasilkan selama episode selesma atau influensa sebelumnya. Bentuk ini disebut otitis media dengan effusion. Otitis media dengan effusion kadangkala mendahului suatu episode dari otitis media dan hampir selalu mengikutinya (seperti cairan tetap didalam telinga bahkan setelah infeksinya telah hilang). Seluruh infeksi-infeksi telinga tengah mungkin akut (suatu episode tunggal yang singkat) atau kronis (dimana infeksi-infeksi berulang-ulang).
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan telinga dengan otoskop. Untuk menentukan organisme penyebabnya dilakukan pembiakan terhadap nanah atau cairan lainnya dari telinga.
Pengobatan
Infeksi diobati dengan antibiotika per-oral (melalui mulut).
Pilihan pertama adalah amoxicillin, tetapi untuk penderita dewasa bisa diberikan penisilin dosis tinggi.
Obat flu yang mengandung phenilephrine bisa membantu membuka tuba eustakius dan jika terdapat alergi bisa diberikan antihistamin.
Miringotomi dilakukan jika nyerinya menetap atau hebat, demam, muntah atau diare atau jika gendang telinga menonjol.
Pada prosedur ini dibuat sebuah lubang pada gendang telinga untuk mengeluarkan cairan dari telinga tengah. Pembuatan lubang ini tidak akan mengganggu fungsi pendengaran penderita dan nantinya akan menutup kembali dengan sendirinya.
OTITIS MEDIA KRONIS 
Definisi
Otitis Media Kronis adalah infeksi menahun pada telinga tengah.
Etiologi
Otitis media kronis terjadi akibat adanya lubang pada gendang telinga (perforasi). Perforasi gendang telinga bisa disebabkan oleh:
-             Otitis media akut
-             Penyumbatan tuba eustakius
-             Cedera akibat masuknya suatu benda ke dalam telinga atau akibat perubahan tekanan udara yang terjadi secara tiba-tiba
-             Luka bakar karena panas atau zat kimia.

Tanda gejala pada otitis media kronis
Gejalanya bervariasi, tergantung kepada lokasi perforasi gendang telinga:
v  Perforasi sentral (lubang terdapat di tengah-tengah gendang telinga).
Otitis media kronis bisa kambuh setelah infeksi tenggorokan dan hidung (misalnya pilek) atau karena telinga kemasukan air ketika mandi atau berenang. Penyebabnya biasanya adalah bakteri. Dari telinga keluar nanah berbau busuk tanpa disertai rasa nyeri.
Bila terus menerus kambuh, akan terbentuk  pertumbuhan menonjol yang disebut polip, yang berasal dari telinga tengah dan melalui lubang pada gendang telinga akan menonjol ke dalam saluran telinga luar. Infeksi yang menetap juga bisa menyebabkan kerusakan pada tulang-tulang pendengaran (tulang-tulang kecil di telinga tengah yang mengantarkan suara dari telinga luar ke telinga dalam) sehingga terjadi tuli konduktif.
v  Perforasi marginal (lubang terdapat di pinggiran gendang telinga).
Bisa terjadi tuli konduktif dan keluarnya nanah dari telinga.
Komplikasi yang serius adalah:
-          Peradangan telinga dalam (labirintitis)
-          Kelumpuhan wajah
-          infeksi otak.
pembentukan kolesteatoma (penimbunan bahan putih yang menyerupai kulit) di telinga tengah. Kolesteatoma  menyebabkan kerusakan tulang dan meningkatkan  kemungkinan terjadinya infeksi yang serius.
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan telinga dengan otoskop. Untuk mengetahui organisme penyebabnya, dilakukan pembiakan terhadap cairan yang keluar dari telinga. Rontgen mastoid atau CT scan kepala dilakukan untuk mengetahui adanya penyebaran infeksi ke struktur di sekeliling telingA.
Pengobatan
Pada serangan otitis media kronis, dokter akan membersihkan saluran telinga dan telinga tengah dengan menggunakan penghisap dan kapas kering. Kemudian ke dalam telinga tengah dimasukkan cairan asam asetat dan hydrocortisone.
Serangan yang lebih hebat diatasi dengan antibiotik per-oral (melalui mulut). Biasanya dilakukan timpanoplasti untuk memperbaiki gendang telinga dan jika rantai tulang pendengaran mengalami kerusakan, bisa diperbaiki secara bersamaan.

2.3              INFEKSI TELINGA INTERNA

LABYRINTHITIS
Labyrinthitis. Infeksi dari telinga dalam yang mempengaruhi keseimbangan dan pendengaran. Ini adalah jarang dan dapat terjadi dalam dua bentuk yang berbeda:
·         Viral labyrinthitis. Infeksi telinga dalam disebabkan oleh virus-virus (seperti virus-virus yang menyebabkan measles, mumps atau flu). Viral labyrinthitis umumnya hilang dengan sendirinya, tanpa perawatan, dan tidak meninggalkan komplikasi-komplikasi jangka panjang.
·         Bacterial labyrinthitis. Infeksi telinga dalam disebabkan oleh bakteri-bakteri, seperti ketika suatu infeksi telinga tengah (otitis media) menyebar ke telinga dalam, atau sebagai akibat penyebaran dari meningitis (peradangan dari pelindung otak dan spinal cord).
            Suatu fistula pada labirin memungkinkan penyebaran infeksi ketelinga dalam menimbulkan labirintitis yang akan menyebabkan ketulian. Pasien dengan fistula biasanya mengalami vertigo disamping gejala- gejala lain. Evaluasi CT scan dapat membantu menunjukan adanya fistula, biasanya pada kanalis semisirkularis horizontalis. Terapi bedah diperlukan untuk membasi semua infeksi dan untuk menutup fistula, dengan demikian memungkinkan penyembuhan telinga dalam bisa destruksi belum terlalu jelas.
LABYRINTHITIS SUPURATIF
            Dapat disebabkan perluasan ke dalam fistula, suatu infeksi yang menyerang fenestra rotundum, atau meningitis abikat otitis media. Labirintitis generalisata dapat menyerang seluruh bagian rongga telinga dalam, menimbulkan vertigo berat an akhirnya ketulian lengkap. JIka terlokalisir, dapat menimbulkan gejala- gejala dan disfungsi kolker atau vestibular saja. Labirintitis diakibatkan perkluasan infeksi ke dalam rungan perilimfik. Terdapat dua bentuk labirintitis serosa, dimana toksin kimia menimbulkan disfungsi dan supuratif, dimana pus menginvasi dan menyebabkan destruksi telinga dalam. Pada kedua kasus sangat penting untuk meringankan infeksi dengan jalan pembedahan telinga tengah dan mastoid yang tepat.
 

Tidak ada komentar: